6 Kesalahan Content Creator Pemula yang Wajib Dihindari
![]() |
Credit: Unsplash |
GM Academy - Menjadi content creator kini bukan sekadar tren, tapi sudah jadi pilihan karier yang serius bagi banyak pelajar dan mahasiswa.
Apalagi dengan terbukanya kesempatan magang dan PKL (Praktik Kerja Lapangan) di bidang kreatif, banyak yang mulai mencoba peran sebagai content creator.
Namun, sayangnya masih banyak pemula yang melakukan kesalahan mendasar saat menjalani proses ini. Padahal, pengalaman magang bisa menjadi batu loncatan penting untuk masa depan.
Menghindari kesalahan sejak awal akan membantu kamu lebih cepat berkembang dan lebih siap memasuki dunia kerja profesional.
Apa saja sih kesalahan umum yang sering dilakukan? Yuk, simak penjelasannya!
1. Mengabaikan Soft Skill dan Hard Skill
Kesalahan pertama yang sering terjadi adalah terlalu fokus pada “tools” seperti kamera, aplikasi edit, atau platform media sosial.
Padahal, soft skill seperti komunikasi, kerja sama tim, dan manajemen waktu sangat penting.
Tidak bisa mengatur waktu antara tugas kampus dan jadwal konten
Kurang inisiatif dalam diskusi tim atau brainstorming
Di sisi lain, hard skill seperti copywriting, SEO, desain, dan video editing juga sering diabaikan. Misalnya, menulis caption seadanya tanpa memahami pesan brand atau mengedit video tanpa alur cerita yang jelas.
Checklist skill yang seharusnya kamu kuasai:
Copywriting & storytelling
Editing video/foto (CapCut, Canva)
Dasar SEO konten
Kolaborasi & komunikasi dalam tim
2. Tidak Konsisten dalam Produksi Konten
Konsistensi adalah kunci dalam dunia content creation. Banyak pemula terlalu semangat di awal, lalu hilang arah di tengah jalan.
Contoh umum: Saat magang, kamu diberi tugas membuat konten mingguan, tapi karena tidak membuat jadwal dan perencanaan, konten tidak pernah selesai tepat waktu.
Solusinya? Gunakan tools seperti Notion atau Spreadsheet untuk membuat kalender konten dan checklist harian.
Konten yang konsisten akan membangun kepercayaan audiens dan meningkatkan performa di platform mana pun.
3. Terlalu Mengejar Tren Tanpa Strategi
Siapa yang tidak tergoda ikut tren TikTok atau Instagram Reels? Tapi mengejar tren tanpa memahami konteks brand adalah kesalahan fatal.
Contohnya, Dina, siswa PKL jurusan RPL, membuat video dance TikTok yang sedang viral. Tapi video itu tidak ada hubungannya dengan brand tempat dia magang.
Hasilnya? Kontennya malah terlihat tidak relevan dan asal-asalan.
Tips agar tetap relevan:
Lakukan riset konten: siapa target audiens, gaya visual brand, tone of voice
Gabungkan tren dengan nilai brand
Buat konten bernilai: edukatif, informatif, atau menghibur dengan tujuan jelas

Credit: Unsplash
4. Tidak Memanfaatkan Magang/PKL Sebagai Ajang Belajar

Banyak pelajar dan mahasiswa menganggap magang hanya sebagai formalitas untuk dapat nilai. Padahal, ini adalah kesempatan emas untuk belajar sebanyak-banyaknya.
Kesalahan yang sering terjadi:
Hanya mengerjakan tugas sesuai arahan, tanpa inisiatif
Tidak bertanya atau berdiskusi dengan mentor
Tips memaksimalkan magang:
Minta tugas tambahan jika selesai lebih awal
Coba ikut brainstorming, produksi konten, dan revisi
Dokumentasikan semua hasil kerjamu untuk portofolio
5. Mengabaikan Proses Revisi dan Feedback
Salah satu momen belajar paling berharga adalah saat kamu menerima feedback. Tapi sayangnya, banyak content creator pemula yang justru defensif atau enggan merevisi karena merasa karyanya sudah bagus.
Padahal, revisi bukan berarti kamu salah total, tapi lebih ke proses penyempurnaan. Mentor dan rekan kerja punya pengalaman yang bisa jadi referensi penting untuk perkembangan skill kamu.
Cara menerima feedback dengan baik:
Dengarkan dulu tanpa menyela
Catat poin penting
Tanyakan cara memperbaiki secara spesifik
6. Tidak Membangun Portofolio Sejak Dini
Bayangkan kamu selesai magang tapi tidak punya satu pun hasil kerja yang bisa ditunjukkan. Ini adalah kesalahan yang sangat disayangkan.
Kesalahan umum:
Tidak menyimpan konten yang sudah dibuat
Tidak mencatat proses kerja atau revisi yang pernah dilakukan
Tips membangun portofolio sejak magang:
Simpan semua file desain, video, dan caption
Buat catatan proses kerja: ide, tools yang digunakan, hasil akhir
Upload ke Google Drive atau buat website portofolio sederhana
Jadi, apa saja kesalahan yang sering dilakukan content creator pemula?
Mengabaikan soft dan hard skill
Tidak konsisten membuat konten
Mengejar tren tanpa strategi
Tidak memaksimalkan pengalaman magang
Menolak revisi dan feedback
Tidak membangun portofolio sejak awal
Ingat, belajar dari kesalahan adalah bagian dari proses. Tapi jika kamu bisa menghindarinya sejak awal, perjalanan kariermu akan lebih mulus.
Sudahkah kamu menghindari kesalahan ini saat magang?
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
1. Apa saja kesalahan umum content creator pemula saat magang? Fokus pada tools, tidak membangun portofolio, defensif terhadap kritik, dan tidak konsisten membuat konten.
2. Kenapa penting membangun portofolio dari awal? Karena portofolio menunjukkan skill dan pengalaman nyata yang bisa jadi nilai tambah saat melamar kerja atau freelance.
3. Apakah harus ikut tren konten? Ikut tren boleh saja, asal tetap sesuai dengan konteks brand dan memiliki strategi yang jelas.
4. Bagaimana cara menerima feedback dengan baik? Terima dengan terbuka, catat, dan jadikan masukan untuk memperbaiki karya kamu.
5. Apakah revisi penting dalam proses kreatif? Sangat penting. Revisi membantu menyempurnakan ide dan meningkatkan kualitas hasil akhir.
Artikel ini ditulis oleh Arina, siswi Internship dari GM Academy