Perbedaan Magang Marketing dan Public Relations: Mana yang Cocok untukmu?

Credit: Unsplash
Kenapa Penting Memahami Perbedaan Ini?

GM Academy - Bagi siswa SMK dan mahasiswa yang tertarik meniti karier di dunia komunikasi atau pemasaran, sering kali muncul pertanyaan: "Lebih baik magang di marketing atau public relations (PR)?"
Keduanya tampak serupa karena sama-sama berhubungan dengan komunikasi dan promosi. Namun, arah dan tujuan dari kedua bidang ini sangat berbeda.
Memahami perbedaan ini sejak awal bisa membantumu memilih jalur karier yang paling sesuai dengan minat dan potensi yang kamu miliki.
Secara singkat, marketing bertujuan untuk mengenalkan dan menjual produk atau jasa, sedangkan public relations fokus membangun citra positif dan hubungan dengan publik.
Apa Itu Magang Marketing?
Magang marketing menawarkan kesempatan bagi pelajar dan mahasiswa untuk mengenal dunia promosi dan strategi bisnis secara langsung. Fokus utamanya adalah:
Meningkatkan penjualan dan brand awareness.
Mengenalkan produk ke target pasar.
Memahami tren dan perilaku konsumen.
Contoh kegiatan magang marketing:
Membantu membuat dan menjalankan kampanye digital.
Melakukan riset pasar atau survei kepuasan pelanggan.
Mengelola konten media sosial atau blog perusahaan.
Menyusun materi promosi seperti iklan dan poster.
Tools yang biasa digunakan:
Google Ads, Meta Business Suite.
SEO tools seperti SEMrush dan Ubersuggest.
Canva atau Adobe untuk desain sederhana.
Skill yang diasah:
Soft skill: berpikir strategis, kerja sama tim, adaptasi.
Hard skill: analisis data, copywriting, optimasi iklan.
Apa Itu Magang Public Relations (PR)?
Berbeda dari marketing, magang di bidang PR lebih menekankan pada komunikasi strategis untuk membangun dan menjaga reputasi organisasi.
Fokus utama PR:
Membangun hubungan baik dengan media, publik, dan stakeholder.
Menangani komunikasi saat terjadi krisis.
Meningkatkan kepercayaan publik terhadap organisasi.
Contoh kegiatan magang PR:
Menulis siaran pers dan artikel untuk media.
Mengorganisasi event media, konferensi pers, atau webinar.
Membantu tim saat terjadi isu sensitif (crisis management).
Tools yang biasa digunakan:
Media monitoring tools (misalnya Talkwalker atau Brandwatch).
Email marketing platform.
Platform distribusi rilis media.
Skill yang diasah:
Soft skill: komunikasi interpersonal, diplomasi, problem solving.
Hard skill: media pitching, penulisan persuasif, manajemen reputasi.
Meski berbeda, keduanya sering saling bekerja sama—misalnya dalam peluncuran produk, tim marketing dan PR bisa merancang strategi terpadu untuk mencapai tujuan bisnis dan membangun kepercayaan konsumen.

Credit: Unsplash
Cocok untuk Siapa?

Siswa jurusan pemasaran cocok mencoba magang marketing.
Siswa atau mahasiswa jurusan komunikasi dan broadcasting bisa menjelajahi bidang PR.
Relevansi untuk Siswa SMK & Mahasiswa di 2025
Di era serba digital seperti 2025, kebutuhan akan tenaga magang di bidang komunikasi semakin tinggi. Namun, masing-masing memiliki tantangan dan peluang yang berbeda:
Magang marketing lebih cocok bagi kamu yang tertarik pada strategi bisnis dan dunia digital.
Magang PR sesuai untuk yang suka berinteraksi dengan orang, menulis, dan membangun relasi.
Jenis magang yang bisa kamu pilih:
Full time: Cocok untuk mahasiswa tingkat akhir.
Part time: Ideal untuk siswa SMK dengan jadwal sekolah.
Internship fleksibel: Program dari Kampus Merdeka atau platform kerja magang.
Magang marketing dan PR sama-sama menawarkan pengalaman berharga.
Marketing lebih berorientasi pada target penjualan, sementara PR fokus membangun hubungan dan reputasi. Pilihlah sesuai minat dan tujuan kariermu.
Jika memungkinkan, cobalah eksplorasi keduanya melalui program magang singkat atau proyek kampus agar kamu bisa merasakan langsung perbedaannya sebelum memilih spesialisasi.
FAQ
1. Apa saja contoh kegiatan magang marketing? Contohnya adalah membuat kampanye iklan digital, riset pasar, mengelola konten media sosial, dan membantu strategi promosi.
2. Apa saja tugas anak magang PR? Tugas umumnya meliputi penulisan press release, membantu event media, monitoring berita, dan menjaga citra perusahaan.
3. Apakah siswa SMK bisa magang di PR? Bisa, terutama bagi siswa jurusan komunikasi, broadcasting, atau yang memiliki minat di bidang humas dan media.
4. Mana yang lebih cocok untuk membangun soft skill? Keduanya bermanfaat, namun PR lebih unggul dalam membangun kemampuan komunikasi dan empati publik.
5. Bagaimana memilih jenis magang yang tepat? Tentukan berdasarkan minat pribadi, jurusan, dan tujuan karier. Konsultasikan juga dengan guru atau dosen pembimbing.
Artikel ini ditulis oleh Arina, siswi Internship dari GM Academy